/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://ani.cursors-4u.net/nature/nat-11/nat1045.cur), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ Orange Angel Wing Heart

jam

Kamis, 28 April 2016

public speaking



PUBLIC SPEAKING
Secara umum pengertian public speaking berarti adalah kemampuan berbicara di depan umum. Kemampuan berbicara di depan umum ini lebih merupakan keterampilan, sehingga kemampuan ini lebih banyak ditentukan berdasar latihan, pengalaman dan praktek. Kemampuan yang didapat dari membaca dan teori hanya menunjang saja, tetapi pengetahuan teori yang baik akan mempercepat dan menunjang penguasaan public speaking dengan baik, sehingga penguasaan teori tetap juga penting.
Kemampuan public speaking seyogyanyalah dimiliki oleh seorang yang sering berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Misalnya seorang kepala divisi, mandor, kepala seksi, anggota partai, pengurus RT atau apapun profesi dia yang penting dia sering berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan penyampaian secara verbal (bicara) lebih ditonjolkan/diutamakan dalam hal penguasaan materi public speaking.
Dengan kata lain seorang yang akan memimpin pada sebuah komunitas seberapapun kecilnya komunitas itu, dia sebaiknya paham dan menguasai ilmu public speaking dengan baik, karena ini sangat erat hubungannya dengan penyampaian informasi, menjelaskan, menguraikan, mempengaruhi dan terlebih saat berpidato dalam menyampaikan gagasannya. Orang yang menguasai public speaking sering disebut sebagai orator. Contoh orang-orang yang bertindak sebagai orator yang patut ditiru dan dikagumi (yang dimaaksud disini sebatas hanya pada kemampuan public speakingnya) antara lain : Ir Sukarno (mantan presiden RI), Harmoko (mantan menteri penerangan), John Kenedy (mantan presiden AS), Habibi (Mantan Menristek dan presiden), dll masih banyak lagi.
Kegunaan menguasai public speaking :
- Untuk menyampaikan ide secara sistematis dan runtut
- Untuk mempengaruhi massa dan orang lain
- Untuk menyampaikan dan mempertahankan pendapat
- Untuk mengikuti sebuah diskusi dan rapat dengan baik
- Untuk melakukan pidato di depan umum
- Untuk menambah kepercayaan diri
- Untuk menyampaikan sebuah presentasi
- Untuk memimpin rapat, sidang dan diskusi
- Untuk menambah kewibawaan dan citra diri
- Untuk sarana pengembangan diri
- Untuk sarana pembelajaran kepada orang lain
- Dll
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan public speaking :
1. Perhatikan penampilan
Penampilan yang dimaksud disini adalah perhatikan pakaian yang cocok dengan suasana, perhatikan asesoris yang dipakai (jangan norak memakai asesoris). Kerapian dan keserasian memakai pakaian antara sepatu, celana, jam tangan, cincin, dll akan menambah kewibawaan dan kadang bisa menyerap perhatian juga.
2. Perhatikan volume suara dan intonasi
Volume suara diatur sedemikian rupa sehingga menyesuaikan dengan ruangan. Prinsip dasarnya ialah semua peserta dapat mendengar dengan jelas. Intonasi yang dimaksud adalah bagaimana kita berbicara jangan kelihatan datar. Bicara datar akan menjemukan pendengar, membosenkan dan membuat ngantuk.
3. Luasnya wawasan, perbendaharaan kata dan pengetahuan akan menambah sempurnanya public speaking.
Semakin luas pengetahuan seseorang akan menambah kewibawaan dan mantapnya bobot pembicaraan. Ikutilah berita koran, TV dan sedang berkembang. Perbanyaklah membaca, seringlah mengikuti diskusi, dll
4. Mengontrol waktu
Berbicaralah sesuai dengan waktu yang ditentukan, kita atur dan kita kontrol diri kita sendiri. Bicaralah sesuai dengan waktu yang ada/telah ditentukan.
5. Pola berfikir yang sistematis
Pola berfikir yang sistematis harus tercermin dalam pembicaraan kita. Untuk itu buatlah rencana dulu sebelum tampil. Apabila telah terbiasa anda akan mampu berbicara walaupun mendadak dan tanpa persiapan. Akan tetapi hal yang dipersiapkan biasanya akan lebih baik ketimbang sesuatu yang tidak dipersiapkan.
6. Pembicaraan yang konkrit dan membumi
Pembicaraan konkrit dan membumi ini yang dimaksud adalah kita menyesuaikan gaya bahasa dan contoh-contoh yang relevan dengan pendengarnya. Misalnya pemilihan kata-kata yang kita gunakan untuk menjelaskan komunitas tukang becak tentu akan lain dengan kita berbicara didepan mahasiswa.
7. Sikap mental
Sikap mental juga merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam public speaking. Tataplah pendengar, jangan grogi, sapulah pandangan mata secara bergantian. Penguasaan materi dan pengalaman biasanya akan menentukan penguasaan mental.
Adapun teori dasar untuk memulai dan mengakhiri public speaking adalah melalui tahapan sebagai berikut :
1. Start of fire
Ini merupakan kemampuan membuka, mengebrak, memecah suasana untuk memulai berbicara. Arti harafiahnya adalah bagaimana kita menyulut api agar para pendengar terfokus perhatiannya dengan pembicaraan kita. Bisa melalui gebrakan salam Merdeka ! sambil mengacungkan dan mengepal tangan. Bisa melalui pembukaan dengan cerita lucu, dll. Hal pokok yang ditekankan disini adalah mengambil perhatian pendengar.
2. Build a bridge
Sebelum masuk pada materi pokok kita perlu mengantarkan dengan perumpamaan, cerita aktual dimasyarakat yang sedang hangat, menarik perhatian lebih jauh untuk sebagai bahan perantara masuk pada materi pokok yang akan kita bicarakan. Arti harafiahnya adalah bagaimana kita membuat jembatan pembicaraan dari pembukaan dengan gebrakan menuju kepada materi pokok yang akan disampaikan.
3. For instance
Materi pokok diuraikan dan dibahas pada bagian ini. Penyampaian materi juga akan lebih bagus apabila disampaikan dengan contoh-contoh nyata, makanya bagian ini disebut dengan for instance artinya contoh – contoh konkrit. Kemampuan menguasai materi, luasnya pengetahuan, kemampuan empati akan menentukan pada bagian ini.
4. So What
Untuk mengakhiri pembicaraan biasanya ditutup- dengan langkah langkah tindak lanjut, bisa berupa pesan, harapan, point-point yang penting dan kesimpulan. Jadi pembicaraan diakhiri dengan sempurna. Ada pembukaan dan ada penutupan.
Hal yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan berbicara di depan umum/pidato adalah melakukan persiapan, baik point-point yang akan disampaikan, materi, persiapan mental, dll sesuai dengan ketentuan di atas akan mempengaruhi keberhasilan melakukan public speaking.
Ketekunan dan kemauan untuk berlatih, praktek, mencoba dan mengalami adalah jauh lebih cepat meningkatkan kemampuan anda.
Selamat berlatih dan mencoba
Yuni Hartanta
Pidato atau orasi. 
Bentuk ini merupakan aktivitas yang paling sering orang kenal, sebagai bentuk dari public speaking. Pidato atau orasi merupakan aktivitas berbicara dideapn orang banyak, yang dilakukan oleh public speaker, dengan tujuan untuk mempengaruhi orang banyak agar lebih mengerti, memahami, terbakar motivasinya dan bahkan bergerak, sesuai keinginan si public speaker. Para pemimpin selalu menggunakan bentuk ini, untuk mendapatkan kekuatan pengaruhnya terhadap orang banyak. Para pemimpin dunia, seperti Soekarno, Margareth Teacher, Abraham Lincoln, Khomenih dan masih banyak lainnya, selalu menjadi public speaker yang handal dalam melakukan pidato atau orasi. Dengan kekuatan ini, mereka dapat menggerakan banyak orang untuk berjuang dalam mendapatkan sesuatu.
     Seorang public speaker yang baik, dalam melakukan pidato atau orasi, selalu melibatkan kesatuan intelektualitas, emosional dan spiritualitasnya. Kekuatan intelektualitasnya digunakan untuk meramu kata-kata yang digunakan, sehingga tepat dan mudah dimengerti oleh orang banyak yang mendengarnya. Selain itu kedalaman kata-kata yang digunakan mampu menyentuh hingga sudut emosional si pendengar, sehingga mampu dengan mudah terpengaruh dengan kata-kata si pembicara. Kekuatan emosional yang digunakan, tampak juga dari bahasa tubuh (non-verbal) yang digunakan si pembicara. Ia tampak menyatu dalam aliran kata-kata yang digunakan. Si pembicara berkobar-kobar emosinya, sesuai dengan aliran kata-kata yang dikeluarkan, sehingga dengan mudah membakar emosi internal si pendengar. Selanjutnya, kekuatan spiritualitas merupakan keyakinan si pembicara terhadap kata-kata yang diucapkannya, dan merupakan daya pendorong yang kuat dari pidato yang disampaikan. Public speaker yang unggul dalam menerapkan pidato atau orasi, seringkali sangat menguasai panggung yang diberikan padanya, dan tampak adanya kesatuan antara apa yang dibicarakan dengan keyakinan terhadap hal tersebut.

Presentasi
Presentasi merupakan salah satu bentuk public speaking yang dilakukan dengan tujuan menunjukan atau menjelaskan suatu topik atau kajian tertentu. Tujuan dari melakukan presentasi adalah membuat orang banyak menjadi mengerti dan memahami tentang hal-hal atau topik-topik yang dipresentasikan. Seringkali orang yang melakukan public speaking dalam bentuk ini disebut dengan presenter atau orang yang mempresentasikan. Presentasi yang baik, dapat menggerakan si pendengar untuk tertarik dan ingin memiliki bahan yang dipresentasikan sipresenter. Ada dua tujuan yang secara khusus ingin dicapai dengan melaluikan presentasi: 1). Membuat orang banyak mengetahui dan memahami topik yang dibicarakan, 2). Membuat orang banyak tergerak untuk memiliki barang atau jasa yang dipresentasikan. Ada berbagai bentuk dari presentasi, seperti : presentasi ilmiah, presentasi penjualan, presentasi laporan, presentasi perkembangan obyek tertentu, presentasi proyek tertentu, presentasi bahan ajar dan bentuk lainnya berdasarkan topik yang dipresentasikan.
     Poin utama dalam melakukan presentasi adalah kuasailah topik yang akan dipresentasikan. Untuk mengusai topik tersebut, maka si presenter haruslah mendalami topic secara spesifik dan memahami hal-hal lain yang berkaitan dengan topik, yang mungkin saja belum diketahui oleh para pendengar. Yang perlu disiapkan presenter dalam melakukan public speaking adalah 1). Kuasai topik secara spesifik, 2) Bayangkan hal-hal yang dapat membuat audience tertarik dan belum mereka ketahui, sehingga dapat dikembangkan, 3) Menggunakan kata-kata yang familiar dengan audience, 3) Gunakan contoh dari pengalaman dan atau hasil eksperimen, 4) Gunakan dan kuasai media yang mendukung, 5) Kuasai penggunaan bahasa non-verbal, intonasi suara, dan penguasaan panggung, 6) Presenter juga mempersiapkan diri, dengan menggunakan pakaian yang sesuai dan tidak mengganggu pandangan para audience.

Khotbah
Bentuk public speaking ini tidak dapat dilakukan oleh semua orang. Dalam kepercayaan atau agama tertetu, yang berhak melakukan public speaking adalah para pemimpin keagamaan. Namun ada juga yang memperbolehkan orang lain selain, pemimpin keagamaan untuk melakukan khotbah. Orang yang melakukan khotbah, harus memiliki pengetahuan keagamaan yang benar dan tepat, serta memiliki spiritualitas terhadap keyakinan yang dimilikinya. Seringkali hal-hal yang dikhotbahkan adalah berkaitan dengan iman dan nilai dari ajaran agama tertentu. Sedangkan tujuan dari khotbah itu sendiri adalah membuat sipendengar mengerti, memahami, dan tergerak untuk menerapkan ajaran dan atau nilai-nilai yang dikhotbahkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya aktivitas khotbah tidak beda jauh dengan bentuk public speaking lainnya, nemun menambahkan simbol-simbol keagamaan sebagai ciri khas dan ritualitas spiritual yang harus terus dikembangkan. Sang pengkhotbah, sebutan yang sering diberikan pada public speaker pada bentuk ini, sering menggunakan bahasa-bahasa yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari, agar dimengerti oleh pendengar. Dalam melakukan khotbah, kisah-kisah dalam kitab-kitab suci dijadikan sebagai acuan untuk menanamkan nilai dan ajaran kepada para pendengar. Pengkhotbah haruslah menguasai ajaran dalam kitab suci dan meyakini ajaran tersebut, itulah dasar utama dalam melakukan khotbah. Apabila ia tidak menguasai, dan berbicara diluar keyakinan yang diajarkan, maka ia akan terjebak pada orasi atau pidato.

Memberikan Sambutan
Public speaking bentuk ini merupakan bentuk yang paling sederhana dan memiliki tujuan tidak terlalu tinggi, dibandingkan dengan bentuk lainnya. Memberikan sambutan merupakan aktivitas berbicara didepan orang banyak, dengan tujuan untuk membicarakan hal-hal yang telah dilakukan dan atau makna kehadirannya ditempat itu. Orang-orang yang selalu diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan adalah orang-orang yang menjadi pimpinan di daerah sekitar, dan atau pelaksanan sebuah kegiatan. Memberikan sambutan merupakan salah satu atribut kegiatan formal yang mendahului sebuah aktivitas dengan tujuan tertentu. Karena merupakan bagian dari sebuah aktivitas, maka hal-hal yang dibicarakan pun terbatas dan hanya sampai pada hal yang bersifat formalistik (dan informatif bila memungkinkan). Urutan dalam memberikan sambutan, yakni : 1) pembukaan (ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan), 2) isi (informasi dari kegiatan dan keterlibatan si pembicara dalam kegiatan tersebut), 3) harapan, 4) Penutup. Dalam memberikan sambutan, harus menggunakan bahasa umum yang dimengerti seluruh kelompok masyarakat. Selain itu si pembicara, juga harus memperhatikan alokasi waktu yang diberikan oleh pelaksana kegiatan.

Diskusi publik
Diskusi yang dilakukan dengan jumlah orang yang banyak, dan melibatkan perorangan untuk berbicara didepan umum. Dalam diskusi publik, aktivitas public speaking dapat dilakukan berupa bertanya dan memberikan pendapat atau argumen. Tujuan public speaking dalam diskusi publik adalah hanya untuk menyampaikan pendapat atau memberikan pertanyaan. Sebagai public speaker yang baik, dalam menggunakan bentuk ini, janganlah terlalu menggunakan banyak waktu (kecuali disediakan) dan langsung membicarakan hal-hal yang spesifik dan atau terfokus. Dalam diskusi ini akan melibatkan banyak orang yang berkontribusi untuk berbicara, untuk itu kuasailah hal-hal yang dibicarakan dan juga perlu untuk menguasai hal-hal yang telah disampaikan oleh orang lain.

Penutup
Bentuk-bentuk public speaking membantu kita untuk mengerti pada posisi mana kita berbicara dan dengan tujuan apa. Dengan menguasai kedua hal tersebut, seorang pemimpin akan mampu berbicara sesuai konteks, dalam menyebarkan nilai dan tujuan kepemimpinannya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menjadi public speaker yang tepat dalam kondisi yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar